Ada satu hal yang wajib kita miliki bila kita ingin sungguh-sungguh dicintai oleh banyak orang.... Mencintai sebanyak mungkin orang. Apa yang paling mungkin dilakukan oleh cinta adalah pengertian yang luar biasa diluar apa yang pernah diharapkan oleh si penerima cinta. Karena jika melakukan itu terlalu sulit, maka mengerti adalah hal yang sangat mungkin.
Saat kita mencintai sebanyak mungkin orang yang dipertemukan dengan kita mengerti dapat dimulai dengan diam, mendengarkan dan memahami. Tidak demikian dengan yang aku lakukan hari ini. Saat kita mampu membuktikan bahwa kita bukan pendengar yang baik, maka kita juga dapat memastikan bahwa kita bukan seseorang yang paham apalagi mengerti.
Sering kali saat-saat santai dan baik-baik saja membuat kita libur untuk siaga atas pengertian yang mungkin saja dibutuhkan oleh orang-orang secara tiba-tiba. Lalu tiba-tiba kita mengungkapkan kata-kata, yang seolah-olah orang-orang disekitar kita adalah orang-orang yang sama 'baik-baik saja'nya dengan kita.
Sudahlah! Kenapa seringkali kita harus menunggu seseorang menangis tiba-tiba baru kita tahu bahwa kadang-kadang dunia tidak secerah yang kita kira, atau setidaknya hanya awan diatas kepala kita yang berwarna putih. Betapa kepekaan yang seharusnya sanggup diproduksi oleh cinta itu kadarnya berkurang. Kita sadar bahwa kita tidak cukup mengasihi orang lain, setidaknya kita tidak sampai pada standar itu. Kita seringkali hanya sampai pada batas peduli dan peduli itu ternyata sifatnya tidak siaga.
Ya ampun! Rasanya percuma menggembar-gemborkan kasih, cinta... Jika ternyata hanya ada stok... kepedulian.
Sesuatu yang tidak pernah disangka-sangka bisa terjadi pada hati seseorang, kapan saja dan dimana saja kita berada. Dan kepekaan harusnya menjaga kata-kata, perilaku, (yang tampak), termasuk juga (paradigma, empati) yang tak tampak. Selebihnya, kata-kata "Maaf untuk ketidakpekaanku.." adalah sampul dari kata sebenarnya "Aku belajar banyak menelan lagi kata-kata diujung lidahku, dari tangismu..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar