Tampilkan postingan dengan label jendela pengetahuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jendela pengetahuan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Maret 2013

Siluet, Palet Warna, Hingga Penyambung Hidup Rakyat


Menjadi sebuah industri film yang hidup di Indonesia tidaklah mudah. Beban yang ditanggung tidaklah sedikit, namun tugas yang dijalankan tak kurang mulia. Setiap fungsinya berhubungan erat dengan bangsa dimana ia bernaung. Sebagaimana pribadi seorang manusia melambangkan asal-usulnya, demikian industri film melambangkan bangsanya. 
Read More..

Kamis, 21 Juni 2012

Jagongan 'ala' Desa Parangtritis


Menghadiri puluhan acara resepsi pernikahan yang dilaksanakan digedung atau tenda dengan selusin AC portable di setiap sudut, mungkin telah menjadi agenda mingguan kita. Saat itu jika ditanya hendak kemana, orang jawa biasa menjawab akan pergi ke 'jagongan' (perayaan). Dalam resepsi pernikahan seperti itu acara biasanya diawali dengan iring-iringan pengantin dan keluarganya. Berbagai ritual adat dilakukan pada momen ini. Setelah rombongan pengantin tiba di pelaminan maka diadakanlah pertunjukan tari-tarian atau pertunjukan formal lainnya dan diakhiri dengan doa. Setelah itu, dapat ditebak, acara makan dimulai. Makanan biasanya disajikan secara prasmanan dan undangan mulai 'sibuk dengan urusan perutnya sendiri'. Sesekali bercengkrama dengan undangan lain yang kebetulan dikenali, berbagi berkomentar ini-itu mengenai kualitas kateringnya dan diakhiri dengan mengantri bersalaman dengan para penghuni pelaminan, sesekali berfoto, dan pulang. Demikian kiranya, sebuah pesta pernikahan terasa sangat membosankan, setidaknya bagi orang-orang seperti saya.

Namun jika kita mengira tipe pesta seperti itulah yang merupakan standar masyarakat Indonesia, maka kita harus berpikir lagi. Akhir minggu lalu saya berkesempatan menghadiri pesta pernikahan ala mereka yang berada dipesisir pantai Parang Tritis. Disanalah saya merasa benar-benar berada di pesta pernikahan rakyat, saya lantas menyadari bahwa berbagai lapisan masyarakat telah menciptakan tata cara nya sendiri, yang sesuai dengan keadaan mereka, termasuk dalam hal pesta. Beginilah kisahnya...
Read More..

Sabtu, 17 Maret 2012

'Go International' dengan Couchsurfing

foto diambil dari website yang bersangkutan

Anda yang gemar travelling dan tertantang untuk bergaul dengan teman-teman dari berbagai belahan dunia pasti akan tertarik dengan cerita saya berikut ini. 

Bayangkan Anda memiliki teman diberbagai belahan dunia dan punya tempat menginap gratis di setiap kota diujung bumi ini! Bukankah akan sangat menyenangkan bila di suatu kota yang sangat asing sekalipun kita memiliki seorang teman untuk menemani kita mengelilingi kota atau sekedar minum kopi bersama? 

Sementara di lain hari kita berkesempatan menjadi tuan rumah dari seorang teman asal Afrika Selatan lalu menjamunya di meja makan rumah kita, atau menjadi tour guide pribadi untuk seorang asing dari Kepulauan Karibia. Semua itu mungkin jika kita bergabung dengan Couchsurfing.

Read More..

Jumat, 10 Juli 2009

The Beautiful Indonesia in Semarang

Suatu pekan yang tak terduga... aku singgah di sebuah kota yang mungkin tak sering disebutkan dunia... tapi sekali lagi aku mengakui.. bukan seberapa sering disebutkan orang, melainkan seberapa banyak sudut indah yang dapat ditemukan... aku beruntung berhasil mengabadikan beberapa sudut itu.. dan itulah oleh-olehku dari..
Semarang dan Ambarawa..



Gambar diatas kuambil ketika aku baru saja menginjakkan kaki di (kusebut) dermaga kecil rawa pening... (kira-kira satu setengah jam dari kota Semarang)
Betapa tidak... sejumlah perahu tua berlabuh di sebuah demaga kecil bertuliskan 'sewa perahu Rp 30 ribu. Aku lantas menyambut iklan kecil itu dengan memanggil seorang tukang perahu, dan berkeliling selama setengah jam di sebuah rawa yang terkenal... Rawa Pening...

Aku lantas tak rugi dengan uang 30ribu rupiah itu... jepretan-jepretan yang seperti ini yang kudapatkan...




Read More..

Selasa, 18 November 2008

BAHAYA MENGGUNAKAN HIGH HEELS



Pagi ini saya mendapatkan email dari teman sekantor yang benar-benar membuat saya merinding sebagai wanita... Dan terutama sebagai penggemar HIGH HEELS...

Nah, saya pikir ada baiknya saya muat ini dalam blog terutama karena setelah saya browsing belum ada web atau blog berbahasa Indonesia yang membahas masalah ini...(maaf jika fakta ini salah).

Terima kasih untuk siapapun yang telah meyusun dan menulis email yang akhirnya sampai ke tangan saya... Hal ini juga untuk menekankan bahwa tulisan ini adalah SADURAN... Bukan karya asli.

WOMEN, MUST READ IT!!!!

Siapa bilang TELANJANG KAKI itu tidak sehat!!!

Pilih Sehat atau Sakit

Kaki berfungsi sebagai organ penyangga tubuh, pengatur keseimbangan dan untuk mobilitas. Seringkali tanpa disadari, kita telah menuntut kaki untuk selalu dapat melakukan fungsinya tanpa adanya perawatan yang cukup.Tahukah anda, bahwa di telapak kaki terdapat lebih banyak urat saraf , dibandingkan dengan di wajah?? Ribuan urat saraf dan sensor terdapat pada telapak kaki, sehingga butiran kecil pasir pun dapat kita rasakan , kalau sekiranya ini masuk kedalam sepatu yang sedang kita pakai.




Hampir 30 tulang, 30 sambungan(joint), 60 otot, lebih dari 100 ikatan dan lebih dari 200 jaringan terdapat pada telapak kaki. Ini merupakan konstruksi yang sangat komplek, yang membuat kaki menjadi suatu sistim yang teramat istimewa.


Telapak kaki dan cekungannya (arch)

Telapak kaki dibagi menjadi tiga bagian, telapak kaki bagian depan, tengah dan belakang.
Hal yang istimewa pada telapak kaki adalah susunan tulangnya, sehingga terbentuk cekungan pada telapak kaki. Cekungan ini penting, sehingga berat tubuh dapat terbagi secara optimal dan juga agar benturan ketika melakukan aktifitas dapat diredam dengan baik.Telapak kaki memiliki tiga buah cekungan, dua arah yang memanjang dan satu arah menyamping.



Pada gambar di atas terlihat , yaitu cekungan pada bagian dalam (arah yang memanjang), bagian luar (arah yang memanjang) dan bagian depan (arah menyamping). Jika pada cekungan ini terjadi penurunan, yang disebabkan oleh melemahnya otot, maka keseimbangan telapak kaki akan terganggu, sehingga dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan, perubahan posisi (deformasi) , yang akhirnya dapat menimbulkan rasa sakit.

Istilah deformasi (perubahan) telapak kaki dalam dunia kedokteran

-Pes transversus (spreadfoot)


jika terjadi penurunan pada cekungan depan

-Pes valgo (splayfoot)


jika terjadi penurunan pada cekungan dalam

-Pes planus (flatfoot)

jika terjadi penurunan pada cekungan dalam dan cekungan luar

Perbandingan telapak kaki normal dan telapak kaki rata (flatfoot)


gambar atas normal gambar bawah rata (flatfoot)

Pada telapak kaki normal, terdapat cekungan, sehingga kaki tidak sepenuhnya menyentuh permukaan yang dipijak.Bentuk ini seperti yang telah dijelaskan diatas, menyebabkan gerakan kaki lebih elastis dan lebih seimbang.Bentuk telapak kaki ini akan berpengaruh terhadap struktur kaki.


kiri = kaki normal; tengah= kaki bentuk X; kanan= kaki bentuk O

Penyebab

Bentuk-bentuk deformasi telapak kaki ini disebabkan oleh banyak hal, antara lain kelebihan berat badan, genetik (pada flatfoot), aktifitas yang menyebabkan harus berdiri untuk jangka waktu yang lama, permukaan lantai yang tidak rata, lantai yang keras dan penyebab utama adalah pemilihan sepatu yang salah.

Sepatu

Sepatu yang pada mulanya merupakan penemuan yang bagus untuk melindungi kaki, lama kelamaan di abad moderen ini, dapat berakibat negatif.

- Akibat alas sepatu yang keras




Pada telapak kaki tedapat jaringan lemak (plantar) yang fungsinya untuk meredam tekanan ketika kita berjalan atau berlari. Lemak ini terdapat dalam sebuah kamar khusus yang tertutup, sehingga
ia tidak dapat keluar.
Ketika kita berjalan tekanan berat badan akan dibagi secara rata dan harmonis oleh jaringan lemak ini, seperti ombak yang menggulung (berputar) dari bagian depan hingga belakang.
Gerakan yang demikian fleksibel akan terhalang jika kita mengenakan sepatu.

Akibatnya karena sering tidak terpakai otot dan jaringan penyambung akan melemah, sehingga terjadi penurunan terhadap cekungan.

- Akibat Sepatu terlalu sempit

Kerusakan pada telapak kaki ini dimulai dari usia yang dini, terutama pada anak-anak. Anak sekolah di Jerman , 2/3 nya mempunyai problem dengan kaki yang diakibatkan salah pemilihan sepatu.
Lebih dari 80% anak sekolah tersebut memakai sepatu yang ukurannya lebih kecil dari ukuran yang seharusnya.

Pada MASA PERTUMBUHAN ini penting diusahakan agar telapak kaki MASIH memiliki ruang untuk tumbuh!

- Akibat Mode sepatu yang tidak sehat ,High Heels



Sepatu wanita yang berhak tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan. Bentuk sepatu yang demikian akan menyebabkan pemindahan tumpuan berat badan ke arah depan.
Akibatnya otot betis akan memendek , juga perdaran darah di paha akan menjadi jelek.
Selain itu kerangka telapak kaki akan berubah permanen (mengalami deformasi), sehingga dapat menyebabkan perubahan cekungan telapak kaki.


Poster tentang bahaya High Heels


Penyakit yang umumnya diderita wanita yang gemar mengenakan sepatu dengan hak tinggi dikenal dengan nama Hallux valgus.
Hallux Valgus merupakan perubahan struktur telapak kaki, dimana tulang ibu jari kaki menyimpang ke arah luar. Ini menyebabkan infeksi dan untuk penyembuhannya harus dioperasi.





Selain itu penggunaan sepatu berhak tinggi, menyebabkan tekanan di sumsum tulang belakang bagian tengah (lumbar spine) menjadi besar, sehingga dapat juga menyebabkab sakit pinggang.



Tips membeli sepatu
  • Belilah sepatu hanya pada jedah waktu siang sampai sore hari, karena di waktu itu kaki akan mengembang ke bentuknya yang normal.
  • Carilah sepatu yang alasnya tidak terlalu keras (usahakan yang fleksibel) dan bahannya terbuat dari kulit sehingga dapat terjadi sirkulasi udara.
  • Ada kemungkinan dengan bertambahnya usia anda harus membeli sepatu dengan ukuran yang lebih besar, karena jaringan tubuh tidak kencang lagi seperti di usia muda, sehingga telapak kaki menjadi lebih besar.

Marilah bertelanjang kaki !!
Untuk menghindari efek negatif dari sepatu, maka usahakanlah SESERING mungkin anda berjalan telanjang kaki (tentunya ditempat yang aman).
Dengan bertelanjang kaki otot, sensor dan urat saraf akan dilatih, sehingga cekungan- cekungan yang sangat penting pada telapak kaki dapat diperkuat dan pada anak-anak akan terbentuk.

Keuntungan yang lain, rangsangan temperatur, baik panas maupun dingin pada telapak kaki akan memperkuat imun sistim (daya tahan tubuh).

Ironi

Dunia yang sudah terbalik , di negara maju seperti Jerman orang ramai bertelanjang kaki, tentunya dengan alasan yang tepat.

Di Indonesia telanjang kaki masih identik dengan kemiskinan!

Read More..