Sabtu, 17 Maret 2012

'Go International' dengan Couchsurfing

foto diambil dari website yang bersangkutan

Anda yang gemar travelling dan tertantang untuk bergaul dengan teman-teman dari berbagai belahan dunia pasti akan tertarik dengan cerita saya berikut ini. 

Bayangkan Anda memiliki teman diberbagai belahan dunia dan punya tempat menginap gratis di setiap kota diujung bumi ini! Bukankah akan sangat menyenangkan bila di suatu kota yang sangat asing sekalipun kita memiliki seorang teman untuk menemani kita mengelilingi kota atau sekedar minum kopi bersama? 

Sementara di lain hari kita berkesempatan menjadi tuan rumah dari seorang teman asal Afrika Selatan lalu menjamunya di meja makan rumah kita, atau menjadi tour guide pribadi untuk seorang asing dari Kepulauan Karibia. Semua itu mungkin jika kita bergabung dengan Couchsurfing.



foto diambil dari website yang bersangkutan

Apa itu Coachsurfing? 

Dilihat dari namanya; couch (sofa) dan surfing (pencarian) dapat dikaitkan dengan budaya bertamu atau bermalam di rumah orang lain. Tuan rumah akan menerima tamu dan mendudukkan mereka pada sebuah sofa sebagai lambang kehangatan dan penerimaan. Jika si tamu butuh tumpangan untuk bermalam dan si tuan rumah tak memiliki kamar tamu maka biasanya si tamu boleh bermalam dengan tidur di sofa. Terdengar familiar? Dari sanalah ide Coachsurfing berasal. 

Terkisahlah seorang traveler bernama Casey Fenton yang mendapatkan tiket pesawat murah dari Boston ke Iceland. Tak ingin menghabiskan malam-malam dingin tanpa teman di Iceland yang dingin, Fenton memutuskan untuk mengirimkan email kepada 1500 pelajar di University of Iceland dan menanyakan apakah dia boleh menginap di tempat tinggal mereka. Fenton ternyata mendapatkan respon yang cukup baik yaitu 50 email balasan yang menawarkan tempat menginap. 

Sepulang dari Iceland, Fenton mulai mengaplikasikan pengalamannya itu dengan membentuk komunitas Couchsurfing pada tahun 2000. Konsep ini ternyata mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dunia, terbukti sampai saat ini komunitas ini bergerak dengan 3 juta profile members yang tersebar di 246 negara dan teritorial, jumlah yang dapat dipastikan akan terus bertambah. 

Tertarik untuk bergabung? 

Saat kita bergabung dengan Couchsurfing (CS), kita akan menghadapi dua peran penting yang akan membawa kita dalam pergaulan internasional. 

A. Menjadi Tuan Rumah (Host)  

Dalam hal Couchsurfing saya menggunakan prinsip 'memberi dan menerima'. Maka mari mulai dengan 'memberi'... yaitu menjadi Host. 

Dalam peran ini, layaknya tuan rumah, kita dengan senang hati memfasilitasi rekan CS saat mereka berkunjung di kota kita. Bentuk paling besar dari fasilitas kita adalah memberikan tempat dirumah kita untuk mereka menginap selama beberapa hari (sesuai kesepakatan). 

Namun bukan berarti kita tak bisa memfasilitasi mereka jika kita tak dapat menyediakan akomodasi bagi mereka. Peran Host juga dapat dilakukan dengan sekedar bertemu, makan malam bersama, menjadi tour guide sukarela, bahkan sebuah email dari kita yang memberikan keterangan mendetail tentang kota kita pun akan sangat berarti bagi mereka. 

Singkatnya, jika kita menempatkan diri pada posisi mereka (sebagai orang asing, di suatu tempat asing), kira-kira apa yang kita butuhkan untuk merasa nyaman? Nah, berperanlah pada hal-hal tersebut dan lakukanlah yang terbaik (semampu kita), maka kita telah menjadi Host yang baik. Traveler sejati pasti mengerti apa yang saya maksud, bukan? 

Kenyamanan dan Keamanan

Menerima seorang asing, dari negeri antah berantah di rumah kita? Kenyamanan dan keamanan tentu menjadi tanda tanya besar. Couchsurfing menciptakan banyak sistem untuk mengakomodir dua hal tersebut. 

Demi kenyamanan kita menjadi Host, terdapat kolom 'Couch Information' dimana kita dapat mendeskripsikan hmmm... katakanlah kriteria bagi mereka yang akan menginap di rumah kita. Sebagai orang timur silahkan menetapkan hanya menerima surfer wanita (bagi host wanita) dan hanya menerima surfer pria (bagi host  pria). Kita juga dapat menentukan berapa maksimum tamu yang dapat kita terima dan berapa lama waktu menginap yang terasa nyaman bagi kita. 

Jika Anda termasuk alergi dengan beberapa perilaku misalnya; Anda tidak suka dengan mereka yang berisik, jorok, ingin tamu Anda merokok di luar rumah, atau ingin tamu Anda meminta ijin sebelum menggunakan barang-barang Anda, silahkan dijelaskan pada kolom 'Couch Information'. 

Idealnya, kolom ini dibaca oleh setiap Surfer untuk mempelajari tuan rumah nya kelak dan mencegah resiko ketidaknyamanan. Tak perlu sungkan untuk menyebutkan peraturan Anda. Perlu diingat bahwa Anda adalah tuan rumah dan setiap rumah punya peraturan yang wajib dipatuhi oleh setiap tamunya, terutama karena saat itu Anda telah memberikan tempat bermalam 'gratis' bagi mereka. 

Untuk mengakomodir masalah keamanan, Coachsurfing menciptakan tiga sistem yang dapat meyakinkan kita dalam memilih siapa yang akan kita ijinkankan tinggal dirumah kita; 

     1.Verifikasi (Verification) 

Pada awal proses registrasi biasanya kita akan ditawarkan untuk melakukan proses verifikasi dimana kita diminta untuk memasukkan berbagai keterangan tentang kartu kredit atau kartu debit anda. Couchsurfing juga akan meminta kita melakukan sejumlah uang untuk pembayaran (sekitar USD 11). Tujuan pembayaran ini adalah sebagai donasi bagi pengembangan proyek ini. Namun ada satu tujuan yang lebih besar dimana dengan mengetahui data kartu pembayaran kita, mereka dapat mencocokkan nama dan alamat kita dengan apa yang kita tuliskan dalam akun CS kita.

Sistem verifikasi ini memang masuk akal. Namun mengingat kondisi di Indonesia, dimana alamat di KTP tidak selalu update, maka proses ini sulit diikuti. Lagipula, berdasarkan pengalaman beberapa member, cara ini tidak langsung terasa efektivitasnya dibanding kedua cara berikut ini.

     2. Vouching (Penjamin) 

Bagi Anda yang memiliki kondisi seperti saya, yang belum memiliki tempat tinggal yang permanen, silahkan abaikan proses ini dengan meng-klik 'continue to my profile'. Ada cara lain untuk meyakinkan para surfer bahwa kita adalah orang baik-baik dengan tujuan yang baik, ingin menjamu mereka di kota kita tercinta. Cara itu adalah 'Vouching'. 

Secara teknis untuk mendapatkan status 'Verified' dengan cara Vouching kita perlu mendapatkan jaminan (vouch) dari teman kita. Mintalah teman kita, yang mengenal kita di kehidupannya nyata dan (tentu saja) juga merupakan anggota CS untuk melakukan proses Vouching atas diri kita. Begitu kita di jamin oleh minimal tiga member, maka pada saat itu juga status kita menjadi 'verified'. Bersiaplah untuk mendapatkan banyak email permintaan bertamu setelah itu. 

     3. References (Referensi) 

Jika kita tak mendapat jaminan dari siapapun, maka banyaknya referensi positif pada profil kita akan menentukan seseorang memilih kita menjadi host nya. Caranya tak lain adalah; berkenalan, berteman dan menolong lebih banyak surfer. Jadilah teman, tour guide atau bahkan temani mereka minum kopi serta ikuti sebanyak mungkin gathering CS. Segera tulis referensi tentang mereka sepulang dari pertemuan itu sehingga mereka membalasnya dan kita mendapatkan referensi tambahan di profile kita. Dari sanalah reputasi kita dikenal. 


Disamping sistem keamanan diatas, untuk kenyamanan bersama semua pesan yang terkirim di CS terekam oleh admin. Ouch, bukan karena tidak menghargai privacy kita, namun untuk mengantisipasi hal-hal mengerikan seperti penculikan dan kehilangan. Kalau ingin lebih privasi, silahkan berhubungan dengan jejaring sosial lain yaaa... 


Standar Akomodasi Host

Untuk menjamu tamu-tamu dari negara-negara maju, seringkali kita tidak percaya diri dengan fasilitas dirumah kita. Dalam hal ini, kita harus menyadari bahwa sebagai tuan rumah kita sebaiknya menyediakan apa yang kita mampu. Sebab jika kita yang menjadi tamunya, akankah kita tega meminta lebih dari kemampuan tuan rumah? Berpikirlah sebaliknya. Mereka pun akan melakukan demikian.

Kadang kita merasa malu menyediakan kamar tanpa pendingin ruangan (AC), sehingga kita tak kunjung berani untuk mengundang para surfer kerumah kita. Sementara diluar sana ada ratusan mahasiswa bermodalkan kamar kost kecil dan menyediakan kasur busa, mendapat puluhan ucapan terima kasih atas kebaikan hati dan sikap 'apa adanya' mereka. Pertimbangkan, berapa banyak kesempatan berbuat baik yang telah kita buang? Berapa banyak calon teman yang akhirnya tidak pernah kita kenal?

Untuk meyakinkan diri kita sendiri, pergunakanlah kolom 'Couch Information' dengan sebaik-baiknya. Jelaskan keadaan rumah kita dengan terus terang, apa yang ada dan apa yang tidak ada. Apa yang mampu kita lakukan dan apa yang diluar kemampuan kita. Jelaskan juga bagaimana lingkungan rumah kita, sedetail mungkin. Perhatikan dan contoh cara mengisi Couch Information yang ideal dari para CS senior dan mintalah para surfer untuk membaca profile kita baik-baik sebelum meminta kita menjadi host. Jika para surfer mampu berkompromi dengan semua keadaan kita, maka besar kemungkinan kita tidak hanya mendapatkan seorang tamu, namun seorang teman. 



B.  Menjadi Tamu (Surfer) 

Setelah menabur kebaikan dengan menjadi tuan rumah yang baik, ada saat nya kita menuai dengan menjadi tamu bagi para host diseluruh dunia. Karena itu jadilah tamu yang bijak dengan beberapa tips dibawah ini;



  • Rencanakan perjalanan dengan sebaik-baiknya dan dari jauh-jauh hari, sehingga kita juga dapat mengirimkan coach request lebih awal. Saat menjadi tuan rumah, bukankah lebih nyaman jika mendapat notifikasi lebih awal? Nah, lakukan hal yang sama. Beri waktu bagi calon host untuk mempersiapkan kedatangan kita. 
  • Dalam hal memilih host, sebaiknya yang berstatus'Verified' (baik dari proses Verification maupun 'Vouching'). Jika host tersebut belum Verified, bacalah seluruh references yang masuk dalam profilnya. Semakin banyak referensi positif yang ia terima, maka semakin besar kemungkinan ia adalah host yang tepat. 
  • Bacalah seluruh profile calon host kita. Ketahuilah apa yang disukai dan tak disukainya. Pelajari karakteristiknya. Pahami tumpangan seperti apa yang ia sediakan bagi kita; kamarnya, kasurnya, lingkungannya, keluarganya dsb.
  • Bagi surfer pria jangan memilih host wanita, begitu juga sebaliknya. Pertimbangkan keamanan dan jangan (dengan bodoh) mengambil resiko berbahaya di suatu tempat asing. Couchsurfing hanyalah alat yang tidak dapat menjamin kualitas manusia yang terlibat di dalamnya. 
  • Jika sudah cocok dengan kriteria kita, mulailah dengan email perkenalan yang sopan. 
  • Saat sepakat dengan host terpilih, lakukan komunikasi dengan sebaik-baiknya. Berusahalah agar tidak terjadi miscommunication. Pastikan host kita dapat dengan mudah menemukan kita di stasiun maupun di bandara. Bukankah kesan pertama sangat menentukan? 
  • Saat menginap dirumah host; bersikaplah sopan, hormati seluruh penghuni rumah, bersikaplah fleksibel dengan jadwal-jadwal dan kesibukan mereka. Intinya... jangan merepotkan. 
  • Don't complain! Terutama jika kita sudah membaca seluruh keadaan rumah itu dalam 'Couch Information', terlebih karena kita bermalam disitu SECARA CUMA-CUMA. How can we expect too much? 
  • Setelah meninggalkan rumah host, secepatnya buat testimony (referensi) pada profil host. Itu adalah penghargaan dan rasa terima kasih tertinggi bagi setiap member CS.  

Bergabung dengan Couchsurfing bisa jadi pintu gerbang pergaulan internasional kita. Namun diatas hal itu, sebuah misi yang lebih mulia terletak ditangan kita yaitu menciptakan citra bangsa yang penuh manusia baik hati dan penolong. 

Jika hal itu pun terlalu muluk bagi kita, maka anggap saja ini adalah moment 'menabur dan menuai'. Sebuah investasi budi bagi anda yang punya mimpi berkeliling dunia pada suatu hari nanti. Anda akan menghemat banyak sekali biaya penginapan dengan ini. 

Kalaupun hal itu tak terwujud juga, maka bukankah kita sudah menambahkan banyak pengetahuan dengan mengenal lebih banyak pribadi dan budaya. Sebuah harta yang bernilai sebagai 'dongeng sebelum tidur' bagi anak-cucu kita kelak. Siapa tahu, dunia yang lebih baik, penuh damai dan toleransi dimulai dari sini. 

Kiranya cocok dengan misi dari Couchsurfing berikut ini; 
“Couchsurfing seeks to internationally network people and places, create educational exchanges, raise collective consciousness, spread tolerance, and facilitate cultural understanding.” 



Selamat mencoba; 

Tidak ada komentar: