Rabu, 28 Oktober 2009

R.E.S.P.O.N




Aku belajar bahwa hidup adalah rangkaian dari respon –respon yang telah kita buat. Suatu hari aku mendengar dan begitu damai mendengar sebuah kata ‘Bukan tentang Benar atau salah, tetapi tentang Respon’. Sebuah kata yang sungguh-sungguh netral ditengah kekuranganku sebagai manusia. Tak dapat aku bayangkan bagaimana hidup ini jika aku tak mengerti tentang satu pelajaran ini. Aku bersyukur karena menemukan hal ini ketika aku tahu betapa kurangnya aku ini.


Kira-kira begini rumusannya, apapun yang kita alami yang paling penting adalah respon yang kita berikan. Kita bisa saja melakukan hal benar, tapi ketika respon kita salah maka kita jadi pribadi yang salah. Atau kita melakukan hal yang salah, tapi ketika respon kita benar maka kita jadi pribadi yang dapat dibenarkan.

Respon itu ternyata sangat penting dalam semua proses yang terjadi dalam hidup kita. respon adalah siapa kita, respon adalah masa depan kita, dan respon adalah bagaimana orang lain mengingat hidup kita. Sesederhana itulah hidup sebenarnya, sesederhana memilih respon dan merasakan akibatnya. Kita bebas memilih dan menentukan sepeti apa rangkaiannya, sayangnya kita tak dapat menentukan seberapa panjang rangkaiannya. Waktu yang tak dapat kita ketahui, itulah yang membuat kita tidak main-main dengan respon-respon itu. Karena apa gunanya respon-respon yang benar ketika waktu kita habis dan kita sedang memberikan respon yang buruk, seburuk itulah dunia melihat kita.

Di usia ku yang hampir seperempat abad, aku dan begitu banyak orang dengan atau tanpa sadar telah belajar memberikan begitu banyak respon dari ribuan peristiwa dalam hidupku. Aku tak selalu berhasil memberikan respon yang baik, aku seringkali kalah dengan perasaan dan emosiku dan menghasilkan respon yang buruk. Namun secepat itulah aku mendapatkan hasil yang buruk pula. Aku menyebut hari-hari itu pelajaran berharga. Dan aku mulai belajar berkonsentrasi pada respon-responku. Ya, aku memilihnya dengan satu otak, satu tubuh, dan sepasang jari telunjukku. Aku tahu betul setiap resiko dan pilihan yang salah, walaupun untuk respon-respon yang baik aku berharap Tuhan yang memberikan hasilnya sebagai bonus.

Sehingga datanglah hari-hari dimana aku memilih memberikan respon yang baik, dan tak dapat kuungkapkan betapa respon-respon yang baik itu sering kali menanggung resiko yang panjang. Namun aku menyebut respon-respon yang baik sebagai ‘menabur’ yang jelas adalah ‘proyek jangka panjang’. Beberapa belum kutuai, karena mungkin aku menaburnya pada lahan tandus atau berbatu. Sebagian sudah kutuai, dan sungguh tak dapat kuukur manisnya hasil tuaian itu.

Respon-respon yang benar, yang kutabur dilahan-lahan subur…. Atau yang kutabur dilahan tandus, lalu terus-menerus kusirami air…. Aku semakin menikmati itu semua. Dan rasanya terlalu dini bagiku untuk menyerah…. Mengingat hasilnya begitu indah….

Tidak ada komentar: