Senin, 22 Juni 2009

RASA atau CINTA... Pilih Induknya!

PERASAAN... pernahkah ada yang sadar bahwa kata dasarnya adalah RASA?
Hal yang paling tidak bertanggung jawab, egois, dan tidak dapat dikendalikan di dunia ini.
Cukup mengherankan bahwa manusia menghubungkan RASA dengan CINTA, memakai CINTA sebagai alasan untuk mengangkat RASA tinggi-tinggi. Padahal sesungguhnya RASA hanyalah sebagian kecil dari CINTA itu sendiri. CINTA lah yang mengendalikan RASA. Bukan RASA yang membuat CINTA berubah menjadi ini dan itu seperti yang sering aku dan kamu lakukan.
Yang benar saja!

RASA membuat seseorang tak terkendali. Dan seolah itu harus dimaklumi... atas nama CINTA. Seseorang bahkan tidak mengenali dirinya sendiri, tidak tahu apa yang sedang dia lakukan, tidak dapat mengendalikan banyak hal.
Awalnya semua kelihatan baru, segar, dan menggairahkan. Tapi kemudian dimakan waktu... dan seperti candu, RASA menuntut yang lebih dan lebih. RASA selalu menuntut... Coba saja perhatikan! Berapa banyak orang mengucapkan kata ”Kamu ngga mengerti peRASAan ku...”
ketika orang yang terdekat tidak menelepon, tidak membalas SMS, tidak ini dan tidak itu.
Dan saat segala sesuatu tidak bisa lebih dari apa yang dituntut RASA... maka semuanya tiba-tiba tak diinginkan, membosankan, menyesakkan disisi lainnya... Lalu... Hilang! Sungguh tidak bertanggung jawab. Suatu hari, kita melihat kebelakang dan melihat semua itu sebagai suatu kebodohan.

Betapa bertolak belakangnya dengan CINTA...

CINTA itu sabar, dewasa, bertanggung jawab.
Dalam hal memberi.. CINTA mengalir seperti air... satu arah.. tidak pernah menuntut dari arah berlawanan, sabar menunggu pertemuan di muara.
CINTA mengetahui apa yang indah, apa yang harus dilakukan, apa yang tidak perlu terlebih yang merugikan. CINTA ada dalam keadaan sadar sepenuhnya. Ia mengendalikan RASA.
Sungguh berbeda, saat kita melihat kebelakang... langkah-langkah, keputusan, sikap, dan kata-kata yang diciptakan oleh CINTA sangat berguna dan dapat dipertanggung jawabkan kapan saja RASA membutuhkannya. Dan CINTALAH yang abadi, bukan RASA CINTA....

RASA... belum tentu CINTA... Tapi dalam CINTA terkandung RASA yang IA kendalikan. Jadi pengambilan kesimpulan apakah sesuatu adalah sekedar RASA atau CINTA, menentukan segalanya.

~Inspired from someone journey... and mine.
Thanks for last night sharing! ~

Tidak ada komentar: