Minggu, 01 November 2009

NEW DRESS WITH Rp 0,-



Sabtu malam yang baru saja lewat punya cerita sendiri bagiku. Aku terjaga hingga pukul sebelas malam dengan pikiran cemerlang karena sudah dua jam lama nya aku memikirkan sebuah gaun batik baru dengan ide gila yang entah dari mana datangnya. Selam dua jam itu aku membayangkan sepotong bahan batik Cirebon berukuran 2 x 1 meter oleh-oleh Bu Reni dari Cirebon sekitar setahun yang lalu. Yup, hampir setahun aku menyimpannya tanpa ide sedikitpun untuk menjahitnya.
Lalu dengan otak ku yang tidak pernah mengenyam pendidikan jahit sedikitpun, aku mulai mereka-reka bentuk yang kuinginkan. Dan ini lah yang kulakukan....


Aku memutuskan dan memulai untuk melakukannya pukul 23.05. Aku memotong bahan tersebut dengan panduan baju batik lama yang kumiliki. Lalu aku menggunakan kain sisanya untuk dijahitkan pada kerahnya yang terbuka lebar sampai hampir ujung bahuku. Hasilnya adalah efek lidah lipit-lipit yang menutupi baju dengan manisnya. Akhirnya aku menjahit pinggirnya dan membuatnya 'resmi' menjadi seotong gaun pendek yang feminin. Saat selesai semuanya sudah pukul 05.00 pagi, dan berlalu tanpa sedikitpun rasa kantuk.

Aku takjub, bukan saja pada hasilnya (karena gaun itu jadinya... sangat klasik, pas, dan kerennnnnn... persis seperti yang kuinginkan)tapi lebih kepada prosesnya... Well, aku bukan penjahit. Aku hanya seorang wanita yang mendambakan baju baru... Sesederhana itu... Hanya saja dengan cara sedikit berbeda. Aku hanya mengikuti cara-cara yang ada pada logikaku.

Rasanya itu pelajaran yang cukup berharga, terkadang kita menghalangi kreatifitas kita hanya karena segala sesuatu yang berbau formalitas. Akankah sayang sekali rasanya jika ijazah, pengalaman, sertifikat dan berbagai latar formil adalah keharusan untuk melakukan berbaga hal luar indah dan luar biasa? Berapa banyak kesempatan yang telah kita lewatkan oleh karena hal-hal tersebut?

Tidak ada komentar: